William Ewart Gladstone (1809-1898), mantan PM Inggris pernah mengatakan: “Percuma kita memerangi umat Islam, dan tidak akan mampu menguasainya selama di dalam dada pemuda-pemuda Islam bertengger Al-Qur’an. Tugas kita sekarang adalah mencabut Al-Qur’an dari hati mereka, baru kita akan menang dan menguasai mereka. Minuman keras dan musik lebih menghancurkan umat Muhammad daripada seribu meriam. Oleh karena itu tanamkanlah ke dalam hati mereka rasa cinta terhadap materi dan seks.”
Sebelumnya, Napoleon Boneparte juga pernah memberi pernyataan yang hampir sama. Napoleon mengatakan, “Selama Alquran ini berkuasa di tengah-tengah kaum muslimin, dan mereka hidup di bawah naungan ajaran-ajarannya yang sangat istimewa, maka kaum muslimin tidak akan tunduk kepada kita, kecuali kita pisahkan mereka dari Al-Quran.”
Oleh karna itu, menggiring pemuda agar mencintai Al-Qur’an adalah tugas kita bersama. Karena nahdhah (kebangkitan) islam berhulu dan bermuara pada Al-Qur’an.
Langkah kongkritnya bisa diawali dengan pemberantasan buta huruf Al-Qur’an, kemudian berlanjut pada kajian-kajian seputar Al-Qur’an.
Di mulai dari lingkungan keluarga lalu secara masif menjadi gerakan masyarakat.
Target paling minimal adalah pemuda-pemuda zaman now bisa baca Al-Quran dulu.
Karena orang yang bisa membaca dan lancar tanpa faham artinya akan bersama para malaikat.
Orang yang bisa membaca, terbata-bata tanpa paham artinya dapat dua pahala, pahala belajar dan pahala membaca.
Adapun orang yang tidak bisa membaca, namun faham maksudnya tidak ada penjelasannya.
Ummat Iqro’ jangan lupa baca Al-Qur’an yaa….
Baarakallahu fiikum…
Repost IG @act_elgharantaly
https://www.instagram.com/p/BaneRkjB5d7/?taken-by=act_elgharantaly