Kenapa Jazirah Arab Terpilih Menjadi Tempat Diturunkannya Islam?

Sesungguhnya Allâh Azza wa Jalla menjadikan makhluknya dalam aturan yang sempurna di atas segala kesempurnaan. Allâh Azza wa Jalla tidak memilih dan menentukan sebuah keputusan yang sia-sia, akan tetapi berdasarkan ilmu-Nya yang Maha Sempurna dan dibalik ketentuan tersebut tersimpan berjuta-juta hikmah.

Allâh Azza wa Jalla melebihkan satu makhluk atas makhluk yang lain, bumi dijadikan berlembah dan berbukit, sebagian Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga Allâh Azza wa Jalla beri kelebihan atas Nabi yang lain.
تِلْكَ الرُّسُلُ فَضَّلْنَا بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ ۘ مِنْهُمْ مَنْ كَلَّمَ اللَّهُ ۖ وَرَفَعَ بَعْضَهُمْ دَرَجَاتٍ

Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian (dari) mereka atas sebagian yang lain. Di antara mereka ada yang Allâh berkata-kata (langsung dengan dia) dan sebagiannya Allâh meninggikannya beberapa derajat. [Al-Baqarah/2:253]

Sebagaimana surat dan ayat al-Qur’an juga berbeda dari sisi kelebihan dan keutamaan. Demikian pula suatu tempat dan bangsa juga Allâh Azza wa Jalla beri kelebihan atas tempat dan bangsa yang lain. Maka Allâh Azza wa Jalla memuliakan bumi Mekah atas belahan bumi yang lain, memilih bangsa Arab untuk Nabi yang terakhir walau sebelumnya kebanyakan Nabi berasal dari bangsa Bani Israil.

Bumi Mekah memiliki keutamaan yang tidak dimiliki oleh belahan bumi lain, sebagaimana disebutkan dalam hadits Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam :

وَاللَّهِ إِنَّكِ لَأَحَبُّ أَرْضِ اللَّهِ تَعَالَى إِلَى اللَّهِ، وَأَحَبُّ أَرْضِ اللَّهِ تَعَالَى إِلَيَّ، وَلَوْلَا أَنِّي أُخْرِجْتُ مِنْكِ مَا خَرَجْتُ

Demi Allâh! Sesungguhnya engkau (negeri Mekah) adalah sebaik-baik bumi Allâh, dan bumi yang paling dicintai Allâh, seandanya aku tidak diusir darimu niscaya aku tidak akan keluar darimu. [12]

Allâh Azza wa Jalla telah memilih sebagai pembawa risalah yang terakhir dari negeri yang paling mulia juga dari keturunan yang paling mulia. Sebagaimana Firman Allâh:

اللَّهُ يَصْطَفِي مِنَ الْمَلَائِكَةِ رُسُلًا وَمِنَ النَّاسِ ۚ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ بَصِيرٌ

Allâh memilih utusan-utusan-(Nya) dari malaikat dan dari manusia; sesungguhnya Allâh Maha Mendengar lagi Maha Melihat. [Al-Hajj/22:75]

Dan sabda Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam :

إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَى كِنَانَةَ مِنْ وَلَدِ إِسْمَاعِيلَ وَاصْطَفَى قُرَيْشًا مِنْ كِنَانَةَ وَاصْطَفَى مِنْ قُرَيْشٍ بَنِى هَاشِمٍ وَاصْطَفَانِي مِنْ بَنِى هَاشِمٍ

Sesungguhnya Allâh telah memilih Kinânah dari keturunan Ismail, dan memilih Quraisy dari Kinaanah, dan dari suku Quraisy memilih Bani Hasyim, dan memilih aku dari suku Bani Hasyim.

Berkata Ibnu Mas’ud Radhiyallah anhu :

إِنَّ اللَّهَ عز وجل نَظَرَ فِي قُلُوبِ الْعِبَادِ، فَوَجَدَ قَلْبَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَيْرَ قُلُوبِ الْعِبَادِ، فَاصْطَفَاهُ لِنَفْسِهِ، فَابْتَعَثَهُ بِرِسَالَتِهِ، ثُمَّ نَظَرَ فِي قُلُوبِ الْعِبَادِ بَعْدَ قَلْبِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَوَجَدَ أَصْحَابَهُ خَيْرَ قُلُوبِ الْعِبَادِ، فَجَعَلَهُمْ وُزَرَاءَ نَبِيِّهِ، يُقَاتِلُونَ عَلَى دِينِهِ

Sesungguhnya Allâh melihat kepada hati-hati manusia, maka Allâh mendapati hati Muhammad sebaik-baik hati manusia. Maka Allâh memilihnya secara khusus dan mengutusnya untuk membawa risalah-Nya. Kemudian Allâh melihat hati manusia setelah hati Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka Allâh mendapati hati para Sahabatnya sebaik-baiknya hati manusia, maka Allâh menjadikan mereka sebagai pembantu nabi-Nya, berperang membela agamanya.[14]

Semua itu kembali kepada kehendak Allâh Azza wa Jalla secara mutlak, kita tidak berhak mempertanyakan perbuatan Allâh Azza wa Jalla , akan tetapi kitalah yang akan ditanya tentang perbuatan kita.

لَا يُسْأَلُ عَمَّا يَفْعَلُ وَهُمْ يُسْأَلُونَ

Dia tidak ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya dan merekalah yang akan ditanyai. [Al-Anbiyâ/21:23]

Dan firman Allâh Azza wa Jalla :

إِنَّ اللَّهَ يَفْعَلُ مَا يُرِيدُ

Sesungguhnya Allâh berbuat apa yang Dia kehendaki. [Al-Hajj/22:14]

Dan firman Allâh Azza wa Jalla :

وَمَنْ يُهِنِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ مُكْرِمٍ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَفْعَلُ مَا يَشَاءُ

Dan barangsiapa dihinakan Allâh maka tidak seorangpun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allâh berbuat apa yang Dia kehendaki.” [Al-Hajj/22:18]

Orang-orang kafir Mekah pernah mempertanyakan: kenapa Allâh Azza wa Jalla tidak mengutus orang lain selain nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam ? Allâh menjawab keberatan mereka: apakah mereka yang akan mengatur pembagian rahmat Allâh?

وَقَالُوا لَوْلَا نُزِّلَ هَٰذَا الْقُرْآنُ عَلَىٰ رَجُلٍ مِنَ الْقَرْيَتَيْنِ عَظِيمٍ ﴿٣١﴾ أَهُمْ يَقْسِمُونَ رَحْمَتَ رَبِّكَ ۚ نَحْنُ قَسَمْنَا بَيْنَهُمْ مَعِيشَتَهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۚ وَرَفَعْنَا بَعْضَهُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجَا

Dan mereka berkata, “Mengapa al–Qur’an ini tidak diturunkan kepada seorang besar dari salah satu dua negeri (Mekah dan Thaif) ini?” Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Rabbmu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan kami telah meninggikan sebahagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, [Az-Zukhruf/43:31-32]

Sumber: https://almanhaj.or.id/6329-islam-bukan-budaya-arab.html

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s