Citra Kota Bandung sebagai kota jasa dan sebagai kota tujuan wisata, serta faktor hari libur keagamaan maupun nasional, terutama yang kemudian diikuti oleh liburan akhir pekan, sangat berpengaruh terhadap jumlah kunjungan wisatawan yang datang ke Bandung. Kondisi ini memberikan dampak yang positif terhadap sektor usaha, khususnya sektor perhotelan. Hal ini dapat terjadi disebabkan berbagai faktor, antara lain iklim perekonomian nasional yang bergerak membaik, beroperasinya Jalan Tol Cipularang yang semakin memperpendek jarak dan waktu tempuh dari Jakarta menuju Kota Bandung.
Jumlah kunjungan wisatawan baik wisatawan domestik maupun mancanegara ke Kota Bandung pada tahun 2009 mencapai 5.007.608 orang, sedangkan untuk sepanjang tahun 2008 mencapai 4.495.745 orang. Dinas Pariwisata dan Budaya Kota Bandung mencatat jumlah wisatawan yang datang ke Kota Bandung hingga akhir tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar 3% dari tahun 2009, baik wisatawan domestik maupun wisatawan asing, yaitu mencapai 5.179.888 orang.
Tabel
Jumlah Wisatawan Ke Kota Bandung
Tahun |
Wistawan Domestik |
Wisatawan Asing |
Total Wisatawan |
2008 |
4.320.634 |
175.111 |
4.495.745 |
2009 |
4.822.532 |
185.076 |
5.007.608 |
2010 |
4.951.439 |
228.449 |
5.179.888 |
Sumber : BPS, Disbudpar Kota Bandung, diolah Konsultan
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi meningkatnya kunjungan wisatawan, baik wisatawan domestik dan wisatawan asing adalah sebagai berikut:
- Keindahan alam dan kesejukan Kota Bandung
- Banyaknya objek wisata yang dapat disinggahi oleh para wisatawan
- Banyaknya factory outlet menjadikan Bandung sebagai tempat wisata belanja.
- Makanan yang khas dengan harga terjangkau
- Akses yang mudah untuk dicapai, terutama setelah adanya Jalan Tol Cipularang.
Perkembangan Hotel di Kota Bandung
Pariwisata merupakan salah satu sektor yang memegang peranan penting dalam perekonomian Kota Bandung. Peran tersebut baik sebagai salah satu sumber pendapatan maupun sebagai sumber kesempatan kerja. Besar kecilnya penerimaan tergantung kepada besar kecilnya sarana dan prasarana yang tersedia khususnya perhotelan diantaranya jumlah dan kamar hotel.
Kota Bandung menyediakan hotel dan penginapan yang tediri dari berbagai macam kelas, mulai Bintang 1 hingga Bintang 5, dan penginapan kelas Melati-1 hingga Melati-3. Berikut jumlah hotel dan penginapan di Kota Bandung:
Tabel
Jumlah Hotel dan Penginapan di Kota Bandung Tahun 2010
Hotel |
Jumlah |
|
Penginapan |
Jumlah |
Bintang 1 |
9 |
|
Melati 1 |
53 |
Bintang 2 |
18 |
|
Melati 2 |
57 |
Bintang 3 |
29 |
|
Melati 3 |
80 |
Bintang 4 |
22 |
|
|
|
Bintang 5 |
6 |
|
|
|
Total |
84 |
|
Total |
190 |
Sumber : Dinas Pariwisata dan Budaya Kota Bandung
Selama ini pengunjung hotel di Kota Bandung terdiri dari berbagai kalangan, dari kalangan menengah sampai kalangan atas. Ini lebih dikarenakan daya tarik kota Bandung yang menawarkan berbagai fasilitas liburan baik perorangan maupun keluarga yang lebih beraneka ragam dengan biaya yang beraneka ragam pula.
Demand Hotel di Kota Bandung 2008 – 2010
Tahun
|
Wisnus |
Wisman |
Total |
||||||
Hotel Bintang |
Hotel Melati |
Lainnya |
Hotel Bintang |
Hotel Melati |
Lainnya |
Hotel Bintang |
Hotel Melati |
Lainnya |
|
2008 |
1.654.326 |
275.721 |
551.442 |
150.783 |
4.712 |
1.571 |
1.805.109 |
280.433 |
553.013 |
2009 |
1.952.105 |
325.351 |
650.702 |
161.964 |
5.061 |
1.687 |
2.114.068 |
330.412 |
652.389 |
2010 |
2.016.444 |
336.074 |
672.148 |
173.379 |
5.418 |
1.806 |
2.189.823 |
341.492 |
673.954 |
Demand menunjukkan bahwa orang lebih cenderung untuk menginap di hotel berbintang daripada di hotel melati untuk alasan kenyamanan.
Supply Kamar Hotel Berbintang di Bandung, 2010
Tahun |
Klasifikasi |
Total |
||||
Bintang-5 |
Bintang-4 |
Bintang-3 |
Bintang-2 |
Bintang-1 |
||
Jumlah hotel |
6 |
22 |
29 |
18 |
9 |
84 |
Jumlah kamar |
1.302 |
2.850 |
2.036 |
1.060 |
249 |
7.497 |
Sumber : Disbudpar Kota Bandung, diolah konsultan
Arus wisatawan baik mancanegara maupun nusantara ke Bandung sudah menunjukkan peningkatan, walaupun teror bom dan bencana tsunami yang pernah terjadi di Indonesia masih merupakan peristiwa yang cukup membawa dampak pada sektor perhotelan di Indonesia pada khususnya, dan sektor pariwisata pada umumnya. Tetapi dengan seiring pulihnya kepercayaan dunia luar terhadap kondisi keamanan di Indonesia, jumlah wisatawan yang datang ke Kota Bandung saat ini sudah cukup normal, bahkan cenderung mengalami peningkatan dari sebelumnya.
Peningkatan kunjungan wisatawan ke Bandung berpengaruh terhadap permintaan akomodasi atau kamar hotel berbintang di Bandung. Jumlah wisman yang menggunakan hotel berbintang sebesar 96% dari total jumlah wisman yang menginap sedangkan wisnus sebesar 67 %. Ada kecenderungan bahwa wisman lebih selektif dalam memilih akomodasi maupun tempat-tempat rekreasi dan hiburan yang akan mereka kunjungi. Hotel berbintang 3, 4 dan 5 menjadi sasaran para wisman, dengan pertimbangan keamanan yang terintegrasi dan ditangani secara profesional dengan standar internasional.
Jumlah Wisatawan Yang Menginap di Kota Bandung
Tahun
|
2009 |
2010 |
||||||||||
Wisnus Datang |
Wisnus Menginap |
% |
Wisman Datang |
Wisman Menginap |
% |
Wisnus Datang |
Wisnus Menginap |
% |
Wisman Datang |
Wisman Menginap |
% |
|
Bintang |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5 |
|
422.956 |
8,77 |
|
43.865 |
23,70 |
|
436.896 |
8,82 |
|
46.957 |
20,55 |
4 |
|
390.421 |
8,10 |
|
35.430 |
19,14 |
|
403.289 |
8,14 |
|
37.927 |
16,60 |
3 |
|
910.982 |
18,89 |
|
67.485 |
36,46 |
|
941.007 |
19,00 |
|
72.241 |
31,62 |
2 |
|
130.140 |
2,70 |
|
8.436 |
4,56 |
|
134.430 |
2,71 |
|
9.030 |
3,95 |
1 |
|
97.605 |
2,02 |
|
6.748 |
3,65 |
|
100.822 |
2,04 |
|
7.224 |
3,16 |
Melati |
|
325.351 |
6,75 |
|
5.061 |
2,73 |
|
336.074 |
6,79 |
|
5.418 |
2,37 |
Lainnya |
|
650.702 |
13,49 |
|
1.687 |
0,91 |
|
672.148 |
13,57 |
|
1.806 |
0,79 |
Total |
4.822.532 |
2.928.157 |
60,72 |
185.076 |
168.712 |
91,16 |
4.951.439 |
3.024.666 |
61,09 |
228.449 |
180.603 |
79,06 |
Sumber : BPS, Disbudpar Kota Bandung, diolah konsultan
Kondisi ini membuat para pelaku bisnis di sektor pariwisata mulai berpikir untuk dapat menyediakan hotel berbintang yang memiliki standar internasional dengan sistem keamanan yang dikelola secara profesional.